Sabtu, 15 November 2008

Elisabetta Canalis Tentang Kegagalan Asmaranya

ELISABETTA Canalis kembali sendirian. Beberapa pekan terakhir, dia bukan lagi kekasih Reginaldo, striker asal Brasil yang kini membela klub Seri B Italia, Parma. Kini, dia kembali aktif di layar perak dan tampil di layar televisi. “Saatnya membuat rencana dengan serius,” ujar mantan kekasih Francesco Coco itu.
Untuk pertama kalinya, Elisabetta Canalis membeberkan perpisahan itu kepada media. Kebetulan, dia menjadi foto sampul majalah Vanity Fair edisi 12 November ini. Tidakkah ada penyesalan?
“Untuk Reginaldo? Tentu saja. Setelah tujuh bulan bersama, saya bahkan tak menangis ketika hubungan kami berakhir. Tapi saya sedih. Saya menyendiri di kamar sampai kepala saya basah air mata. Semuanya berakhir dan menghancurkan harapan saya sendiri. Laki-laki membuat saya terpukul. Fisik dan psikis,” kata Elisabetta Canalis.
Dia mengakui, dirinya sebenarnya betul-betul jatuh cinta dengan Reginaldo. Dia menilai pemain Parma itu sebagai laki-laki yang baik. Hanya saja, mereka memiliki perbedaan tujuan, kesukaan, dan ambisi.
“Kini, semuanya berakhir tanpa diduga. Ketika bangun pagi, kita tak merasa nyaman karena ada sesuatu yang hilang,” tambahnya.
Tentu saja, kegagalan demi kegagalan dalam urusan asmara, tak membuat Elisabetta Canalis tenggelam dalam usianya yang mendekati 30 tahun. Kini, dia bertekad bangkit dan konsentrasi pada kariernya.
“Sudah tentu, ada hal-hal yang harus saya perbaiki. Saya selalu memiliki peluang bersama laki-laki yang baik. Tapi, saya tak pernah berhasil. Selalu berat buat saya,” katanya.
Dia akan segera terbang ke Amerika Serikat. Dia bakal menjalani karier sebagai bintang layar lebar di negara yang baru saja memilih Barack Obama sebagai presidennya. Obama? Bukankah saat ini hubungan Obama dengan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, kurang harmonis?
“Itu urusan politisi. Saya tak membaca apa-apa. Itu memberi saya pelajaran bahwa tak baik bercanda yan bisa menyerang seseorang. Itu artinya, di bawah kekhawatiran hipokrasi, salah pengertian bisa saja terjadi,” tandasnya.
Sungguhpun begitu, Elisabetta Canalis tak bisa melupakan Reginaldo begitu saja. Dia mengaku punya banyak kenangan. “Betul, secara estetika, saya tertarik dengan orang kulit hitam. Kadang-kadang, saya melihat mereka seksi. Tapi, yang saya maksud bukan dengan latar belakang seksual. (Soal itu) laki-laki kulit hitam sama kuatnya. Saya tak bermaksud rasialis,” katanya. ***

Tidak ada komentar: